love |
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Selamat malam (selamat pagi, selamat siang, selamat sore
buat yang baca di waktu tesebut) langsung aja kita akan membahas tentang
Cinta. Waw... dengan pemahaman
masing-masing pasti ada yang setuju atau tidak ketika membaca tulisan saya...
;)
Berawal dari saya membaca kutipan dari seorang filsuf
berkebangsaan jerman yang bernama Eric Fromm yang belum tahu bisa lihat disini, soalnya saya juga baru tahu...
he. Mungkin saya lebih mengenal Khalil Gibran dari pada beliau, soalnya saya
sudah membaca beberapa bukunya dari SMA walaupun minjem. Ada juga Jalalludin
Rumi dan Ibnu Qayyim yang juga suka menulis puisi Cinta, namun beliau lebih
banyak menekankan Cinta sesungguhnya kepada Illahi. Saya pengen banget beli
bukunya tapi mahal banget dan tebel banget, jadi lebih banyak ngambil
kutipannya di Internet.
Berikut beberapa kutipan dari Eric fromm ada yang mungkin dari bukunya The Art of Loving (kalo ada yang
punya boleh pinjem yah.... he )
Cinta yang belum matang berkata : “Aku mencintaimu karena aku membutuhkanmu.”
Cinta yang matang berkata : “Aku membutuhkanmu karena aku mencintaimu.”
Immature love says: “I love you
because I need you.”
Mature love says: “I need you
because I love yo.'
"Cinta adalah kekuatan aktif yang bersemayam dalam diri manusia; kekuatan
yang mengatasi tembok yang memisahkan manusia dengan sesamanya,
kekuatan yang menyatukan manusia dengan yang lainnya."
"Orang-orang yang mementingkan diri sendiri tidak memiliki kemampuan
untuk mencintai orang lain, tetapi lebih dari itu, mereka juga tidak
memiliki kemampuan untuk mencintai dirinya sendiri."
"Cinta adalah satu-satunya jawaban yang waras dan memuaskan terhadap pertanyaan tentang keberadaan manusia."
Beliau menjelaskan esensi cinta secara detail dalam
beberapa bagian yang bisa di pahami banyak manusia sebagai pemahaman cinta yang
sesungguhnya.
Paris Van Java Blitzmegaplex |
Setelah saya membaca sebuah artikel mengenai erich fromm ,saya mengartikan tentang jatuh cinta bahwa,” Jatuh cinta itu
seperti jatuh dari tempat yang sangat tinggi, ketika dia sampai di dasar, dia
harus bangun seakan tak terjadi apa-apa...”.
Pasti menyakitkan jika kita
benar-benar jatuh, tapi jangan bayangkan ketika kita menghantam bumi, tapi
bayangkan ketika diantara jatuh tersebut. Proses jatuh itu adalah hal yang
menyenangkan, kita terjun bebas tanpa batas, bayangkan kita terbang tanpa sayap
dengan imajinasi bebas bersama orang yang kita cintai.
Ketika jatuh cinta tanpa sadar kita punya sayap, sayap ini
yang menjaga kita agar seimbang bagaimana harus kita mendarat di tempat yang
benar. Jadi tidak salah ada Judul Sayap-sayap patah pada buku Khalil Gibran.
Ada pertanyaan kenapa ketika sampai didasar kita harus berfikir
seakan tidak terjadi apa-apa. Karena kita jatuh sendirian, ketika jatuh rasanya
pasti sakit dengan sayap yang juga patah, tapi hidup terus berjalan dengan
banyaknya hal lain yang harus kita lakukan, sambil menyembuhkan sayap kita dan
menemukan kembali cinta yang sesungguhnya. mungkin bisa dibilang move on dan move up.
Ada juga yang ketika jatuh dia tidak mau bangun, dengan
harapan ada yang mau mengulurkan tangannya, sambil menikmati rasa sakit... Jangan lupa
sakit itu juga nikmat, dengan sakit kita bisa lebih mensyukuri suka atau
kebahagian, ada yang hanya sejenak sampai dia sadar atau disadarkan, ada juga
yang senang berlama-lama hingga memilih kematian. Ini yang saya anggap suatu kebodohan, walaupun cinta memang mumbuat kita bodoh, sayapun kadang terlihat bodoh. Tapi jangan lupa kita punya sayap yang membuat kita seimbang walaupun tidak bisa membuat kita terbang. Mungkin buat yang mengerti ilmu aerodinamis dan fisika, bisa menjelaskan butuh sayap seperti apa dan energi sebesar apa yang bisa membuat manusia terbang.
Ada juga yang ketika jatuh dia beruntung, dengan orang yang
dikasihinya mulai mengasihinya, lalu mereka bersama melangkah bersama ketempat
yang lebih tinggi. Bersama-sama seperti merpati.
Mungkin ada yang mau ditambahkan tentang jatuh cinta ini,
sebenarnya jatuh cinta itu bukan hal yang mudah untuk digambarkan, gambaranku
juga bukan gambaran yang tepat. Tiap orang berhak menggambarkan bagaimana jatuh
cinta sesuai dengan imajinasinya sendiri.
Menurutku cinta itu soal keindahan, hanya ego manusia yang
merusaknya, bagaimana nafsu, ketamakan dan kebencian yang di campur adukkan
didalamnya.
“Cinta
tidak bisa didefinisikan dengan jelas, bahkan bila didefinisikan tidak
menghasilkan (sesuatu) melainkan menambah kabur dan tidak jelas,
(berarti) definisinya adalah adanya cinta itu sendiri”.Ibnul Qayyim
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu. Dan boleh jadi kamu mencintai sesuatu, padahal itu amat buruk bagimu. (Mengapa?) Allah maha mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui."(QS. Albaqarah:216)
Semua
harus kembali kepada keimanan masing-masing. Semoga tulisan ini bermanfaat, mohon maaf jika ada kesalan
kata. Terimakasih buat Mbak Sri Handayani dan Mbak Tinis Suprihatin jika sempet mampir. (berbagai sumber)
Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh.
Post a Comment
Post a Comment