-->

Cinta Buah Leci



Chapter 1

Kisah ini aku mulai dari mana yah... sebut saja namaku Leci agak aneh utuk nama seorang cowok, tapi ini untuk menjaga berbagai perasaan dan prasangka... ;)

Waktu itu pas awal mulai  masuk kuliah, dikosan yang namanya “Larva” yang  juga Warnet seperti biasa kita berkumpul, aku, Dodi, juga Zazky dan teman-teman lainnya Jurusan Manajemen Informatika di Suatu kampus yang namanya Fiksi.

Datanglah bidadari – bidadari kampus ( anak akutansi keuangan), tapi ada satu cewe yang bikin aku terus melihatnya, aku bertanya siapa cewe yang rambutnya seleher hampir sebahu yang meneurutku paling manis, ” oh itu Reni”. Kata Dodi. 

Zazky,”eits... itu aku dulu”.

Nampaknya Zazky dah kenal duluan, yang lain dah pada heboh pengen kenalan, selain itu aku dah lupa. Tapi aku merasa ga berani buat kenalan, mana mungkin dia mau kenal sama aku, soalnya aku cuman wong ndeso kalo kata orang jawa. Setelah aku lihat-lihat nampaknya Dodi gagal mendapatkan nomer hapenya tuh... haha, Si Reni cuman mau make kartu yang providernya sama dengannya. 

Selang waktu aku sering melihatnya, hanya melihatnya. Yang paling aku ingat suaranya yang unik, selalu membuat aku tersenyum dalam hati, juga kesederhanaannya. Aku selalu menginginkan seseorang yang sederhana, mungkin dirinya, walaupun tidak mungkin.

Seperti biasa waktu dikosan biasanya pada ngomongin soal cewe, disini si Zazky yang nampak lebih menguasai pembicaraan, dia nampak lebih berpengalaman soal cewe...  Sepertinya dia sudah berhasil ngedeketin Reni.

Seperti biasa pekerjaan kuliah yang monoton, pulang kuliah kadang aku bantu mamah jualan baso. Aku merasa hidupku terlalu monoton, hampir dua tahun aku tidak pernah punya hubungan spesial dengan seorang cewek kecuali sahabatku SMA.

Suatu saat di kosan seperti biasa kita kumpul aku, Dodi, Zazky , juga teman-teman lainnya. Iseng-iseng di kosan...

“Ky cariin aku cewek dong”. Celetukku.
“beneran mau, ini ada cewe namanya Rena, tapi dia cuman mau yang nomor hape provider X3(salah satu provider seluler), tapi kamu jangan main-main yah kudu serius”. Kata Zazky.
“Ya kenal dulu lah”. Dalam hati belum apa-apa disuruh serius, tapi yang jelas aku ga pernah main-main dalam suatu hubungan.

Akhirnya Zazky ngasih nomor ke aku, di suatu waktu aku coba SMS.

Aku:” ini ama Rena”.
Balasan:” bukan ini ama Reni”.
“Ko salah ya si rizky ngasih nomor hape”.dalam hatiku.
Aku :” masa salah sih, ini Rena yang cantik itu kan( sekalian aja ngegombal)”.
Balasan:”iya Rena emang cantik, tapi ini Reni”.
Aku :” ga masalah deh Rena atau Reni, Reni juga cantik...(gombalnya keluar lagi)”.
Balasan:”tapi cantikan Rena ko”.
Lalu kita ngobrol panjang lebar.

Dalam hati ko bisa salah gini yah, ya sudahlah...

Dari situlah kami berkenalan. Saat pertama kali bertemu Reni ternyata dia cewek yang aku lihat waktu itu, sebelumnya aku tidak tahu kalau itu Reni.

Waktu berjalan aku mulai telefon walaupun sebentar kadang smsan, kita mulai ketemu. Kadang Aku seperti ga percaya orang seperti aku bisa punya kenalan ama cewek yang aku anggap cantik.

Suatu saat aku ngajak dia bareng pulang kuliah, kita ngobrol sepanjang jalan, dia selalu menarik buatku, memperhatikan setiap apa yang aku katakan. Lalu aku berfikir kenapa ngga aku jadiin pacar aku aja. Lalu diatas motor di jalan Gunung Batu kearah Cimindi aku nembak dia.

Lalu dia memberikan suatu jawaban dengan suatu alasan, tapi aku meminta dia untuk berfikir kembali. Kurang  lebih aku memberi waktu seminggu.
Setelah kurang lebih seminggu aku menanyakan bagaimana jawabannya. Dia bimbang mau menerima aku atau tidak.

Aku mengatakan,”ikuti saja kata hatimu Ren”.

Aku mending ditolak daripada di terima tapi setengah hati. Saat itu aku tidak tahu apakah aku sedang jatuh cinta atau tidak, tapi aku nyaman bersamanya. Aku tidak tahu dia mencintaiku atau tidak, tapi aku percaya cinta butuh waktu, dengan komitmen aku yakin cinta akan datang dengan sendirinya seiring berjalannya waktu kita bersama.

Akhirnya aku diterima...”Yeahhh”.

Sebenernya aku bingung juga bagaimana memperlakukan dia, dia seperti begitu istimewa. Aku coba muter otak bagaimana cara bikin dia seneng.
Seperti biasa aku berangkat ke Kampus pagi-pagi, sambil muter otak apa yang bisa aku kasih, duit aku pas-pasan. Waktu itu aku lewat jalan pajajaran... “eumh... bagaimana kalau aku kasih bunga”. Sepertinya ide cemerlang dalam hatiku. 

Oke aku lewat jalan wastu kencana dan berhenti di suatu toko buat beli bunga. Pas lihat-lihat ternyata satu bucket bunga itu lumayan mahal buat kantongku. Akhirnya aku beli setangkai bunga mawar warna merah muda. Kenapa warna merah muda, karena warna merah muda itu artinya cinta yang tulus menurutku. Cieee.

Sampai kampus aku ga berani buat ngasih bunga, semua sepertinya pertama kali rasanya. Akhirnya aku sembunyi-sembunyi. Dengan tekad sebelum Reni datang aku titipin bunga mawar itu ke mbak Front office kampus buat dikasihin ke dia.

Deg-gegan rasanya...

Akhirnya dia datang... mbak FO-nya manggil Reni dan ngasihin bunga. Dari luar aku sembunyi tanpa sepengetahuan Reni. Seperti orang bodoh, tapi aku tidak peduli apapun selain dia.

Disitu aku melihat ekspresi Reni, ketika mbak FO ngasihin bunga buat dia... senyumannya mengembang dari bibirnya. Kenapa rasanya aku begitu bahagia.

Saat itu sepertinya apa yang paling indah dalam hidupku selain membuatnya tersenyum... Aku berharap dia selalu tersenyum dimanapun dia berada dan bersama siapapun. 

---- Fin----

lanjutan chapter 2 
fin_inlove
aku adalah ifin,aku gimana yah...ga tau ah...yang nilai aku kan kalian...juga aku adalah seorang yang sedang mencari...mencari apa aja untuk kehidupan...yang penting halal.

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter